Mengenal Alergen Inhalan

Previous
Next

Sejak lahir, setiap orang memiliki sistem imunitas bawaan yang diperoleh sejak dalam kandungan. Sistem imunitas tubuh berguna untuk melindungi tubuh dari bahan asing dan berbahaya yang mungkin akan menyerang tubuh. Sayangnya, sistem imunitas tubuh seseorang seringkali bereaksi berlebihan (sering disebut sebagai hipersensitivitas) terhadap bahan asing atau yang sering disebut sebagai allergen, yang tidak selalu berbahaya untuk orang lain. Jika reaksi ini terjadi, maka ini yang disebut sebagai reaksi alergi. Reaksi alergi sangat beragam, ada yang terlihat dengan mudah seperti gejala kemerahan, bengkak; ada juga yang menyebabkan pembengkakan di jalan nafas sehingga dapat mengalami pilek, batuk dan sesak nafas, apabila reaksi alergi terjadi di sistem pencernaan, maka gejala diare dapat muncul atau apabila mengalami suatu reaksi alergi berat maka dapat menimbulkan penurunan kesadaran.

Menurut ilmu imunologi, alergen adalah senyawa yang dapat menginduksi imunoglobulin E (IgE) melalui paparan berupa inhalasi (dihirup), ingesti (proses menelan), kontak, ataupun injeksi. Menurut cara masuk alergen, alergen terbagi menjadi 4 jenis yaitu alergen yang masuk bersama komponen udara yang terhirup (inhalan), alergen dari makanan yang dikonsumsi lalu masuk ke saluran pencernaan (ingestan), alergen yang masuk ke tubuh melalui suntikan (parenteral), dan alergen yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa (kontaktan).

Alergen pencetus terbanyak yang menimbulkan alergi pernapasan adalah alergen inhalan. Sensitivitas seseorang terhadap alergen inhalan dapat diketahui melalui uji tusuk kulit atau Skin Prick Test. Skin Prick Test digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi IgE spesifik terhadap alergen yang masuk ke dalam tubuh.

Lalu apa saja jenis-jenis allergen inhalan itu ?

  1. Tungau debu rumah (house dust mite)

Terdapat 2 spesies besar tungau debu rumah yang dihubungkan dengan Rhinitis alergi, yaitu Dermatophagoides farinae dan Dermatophagoides pteronyssinus (TDR-Dpt). Diketahui bahwa di daerah-daerah dengan kelembaban udara tinggi, komponen debu rumah utama adalah tungau debu rumah spesies TDR-Dpt. Alergen dari tungau debu rumah adalah feces serta tubuh dari tungau debu rumah itu sendiri. Habitat tungau debu rumah sering terdapat pada bantal kapuk, sofa, selimut serta karpet yang lembab. Tungau debu rumah hidupnya membutuhkan oksigenasi dan kelembaban tertentu serta mengkonsumsi detritus atau sisik kulit yang terdapat pada lingkungan rumah. Dalam berkembang biak, tungau debu rumah dapat berkembang paling baik pada suhu 250 C dengan kelembaban rerata 75%. Dalam memutus atau untuk memperlambat kembang biak tungau debu rumah, ada tiga hal yang dapat dilakukan yaitu menurunkan populasi, mengurangi level alergen serta meminimalisir kontak manusia dengan faktor tungau debu rumah. Dengan mempertahankan kelembaban relatif sekitar 50% (menggunakan dehumidifiers dan air conditioners) merupakan hal yang sangat dianjurkan untuk menurunkan populasi dan level alergen karena tungau debu rumah sangat membutuhkan sumber air dari kelembaban udara sekitar yang dievaporasi dari permukaan tubuhnya sehingga hal ini merupakan faktor kunci yang sangat berpengaruh pada tungau debu rumah. Dianjurkan untuk mencuci selimut serta karpet sekurangkurangnya seminggu sekali dengan air hangat (minimal 55℃) serta menambahkan benzyl benzoat 0,03% untuk membunuh atau menghilangkan tungau debu rumah. Tungau debu rumah dapat mati pada pencucian kering 60℃ selama 10 menit, mengganti sprei dan sarung bantal setidaknya sekali dalam seminggu dan menjaga kebersihan kasur.

  • Kecoa

Komponen alergen pada kecoa hampir sama dengan tungau debu rumah, yaitu feces serta tubuh dari kecoa itu sendiri. Alergen dari kecoa dapat memicu asma dan Rhinitis alergi pada individu yang sensitif. Kecoa hidup di tempat yang lembab, lingkungan yang kotor serta akses yang mudah terhadap sisa-sisa makanan atau sampah. Kecoa dapat masuk ke dalam rumah melalui retakan dinding, jendela ataupun ventilasi udara serta saluran pembuangan. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain membersihkan serta mengeluarkan sampah dari dalam rumah sesering mungkin, membersihkan piring ataupun alat-alat masak segera setelah digunakan, membersihkan debris kecoa dengan segera, mengeringkan genangan air dari saluran pembuangan yang bocor serta mempertahankan kelembaban udara relatif kurang dari 50%.

  • Hewan Peliharaan

Hewan peliharaan yang tersering di dalam rumah adalah anjing dan kucing. Alergen dari hewan peliharaan dapat berupa sisik kulit yang mati (ketombe), liur (saliva), urine dan tinja. Rambut ataupun bulu dari hewan peliharaan tidak signifikan sebagai alergen. Hewan peliharaan lain yang juga sering sebagai alergen antara lain, burung dan hamster (rodent). Hewan peliharaan tanpa rambut/bulu seperti kura-kura, reptil serta ikan jarang menyebabkan alergi atau sebagai alergen. Apabila seseorang menderita alergi terhadap hewan peliharaan maka tidak efektif bila hanya membatasi lingkungan dari kontak terhadap hewan peliharaan sebab alergen dapat dibawa melalui baju yang terpapar dengan alergen melalui udara. Dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk eliminasi dari alergen meskipun hewan peliharaan telah dikeluarkan dari rumah serta latai rumah yang telah dibersihkan secara baik karena diameter partikel <5 mikrometer sehingga tidak mudah jatuh ke lantai dan tetap melayang diudara. Selain itu allergen berupa liur atau kotoran anjing dan kucing cukup lengket sehingga vacuum cleaner disarankan untuk mengurangi level allergen lingkungan rumah.

  • Serbuk sari

Banyak tumbuhan berkembang biak dengan pembuahan. Bunganya membentuk butiran serbuk sari yang merupakan spora jantan dari tumbuhan berbiji yang terlibat dalam reproduksi tumbuhan. Tanaman yang dibuahi terutama oleh pengangkutan serbuk sari melalui udara adalah penyebab alergi pada individu yang rentan. Butir serbuk sari berukuran mikroskopis dan diangkut antar tanaman baik oleh serangga atau angin. Tanaman yang menghasilkan bunga-bunga indah biasanya diserbuki oleh serangga dan tidak sering menyebabkan alergi. Serbuk sari yang paling sering menyebabkan alergi pernafasan berasal dari tanaman yang memiliki bunga yang tidak mencolok. Mereka melepaskan serbuk sari dalam jumlah besar ke udara yang mungkin terbawa angin sejauh bermil-mil. Tanaman yang paling sering menyebabkan alergi pernafasan adalah pohon, rerumputan, dan gulma. Untuk mencegah paparan dari serbuk sari ini, selama musim pembuahan tumbuhan, jendela rumah dan mobil harus ditutup untuk mengurangi paparan serbuk sari. AC harus digunakan untuk pendinginan tetapi bukan untuk kipas jendela atau kipas loteng. Masker mungkin berguna selama pemotongan rumput. Jika gejalanya mengganggu, batasi aktivitas di luar ruangan.

  • Spora jamur

Jamur adalah bentuk kehidupan tumbuhan rendah yang merambat dengan membentuk spora yang menyebar ke udara. Spora jamur diketahui memicu asma dan rinitis alergi pada beberapa pasien. Jamur tumbuh di permukaan tanah, daun tanaman, biji-bijian, kertas, dinding lembab, kulit tua, di lemari es, bilik pancuran, dan lain-lain.

Umumnya terdapat konsentrasi spora yang tinggi selama cuaca lembab. Beberapa bentuk jamur tumbuh subur dengan baik pada bulan Juli dan Agustus yang merupakan bulan-bulan lembab meskipun curah hujan mungkin lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan lainnya. Jumlah spora jamur di udara biasanya jauh lebih banyak daripada serbuk sari. Tindakan dapat dilakukan untuk meminimalkan kontaminasi jamur dalam ruangan yaitu menghindari penyimpanan produk kertas lama, memperbaiki dinding bawah tanah yang bocor atau pipa ledeng dan penggunaan Lysol atau fungisida lain yang tersedia secara komersial. Pastikan untuk membaca petunjuk arah dengan cermat. Bantal, termasuk karet busa, dapat menopang pertumbuhan jamur. Untuk menghindari spora jamur dari bantal, gunakan poliester (Dacron) dan sering mengganti sarung bantal. Ruang bawah tanah yang lembap dan berkeringat dapat diperbaiki dengan dehumidifier. Cat penghambat jamur untuk dinding ruang bawah tanah dapat digunakan.

Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenis alergen inhalan, penanganan pertama yang diperlukan adalah pencegahan. Kita harus lebih memperhatikan lingkungan sekitar, dan alergen- alergen yang mungkin dapat menjadi pencetus alergi itu sendiri. Tubuh juga perlu mengkonsumsi makanan yang sehat untuk menjaga stamina tubuh, selain itu olahraga juga dibuktikan dapat membantu meningkatkan sistem imun. Dengan mengetahui penyebab dan solusinya, alergi pada lebih mudah dicegah.

Daftar Pustaka:

  1. Assarehzadegan MA, Shakurnia A, Amini A. The most common aeroallergens in a tropical region in Southwestern Iran. World Allergy Organ J 2013;6:7.
  2. Hirsch T, Hering M, Bürkner K, et al. House-dust-mite allergen concentrations (Der f 1) and mold spores in apartment bedrooms before and after installation of insulated windows and central heating systems. Allergy 2000;55:79–83.
  3. Al-Mughales JA. Diagnostic Utility of Total IgE in Foods, Inhalant, and Multiple Allergies in Saudi Arabia. J Immunol Res. 2016;2016:1-8.
  4. Berge M, Munir AK, Dreborg S. Concentrations of cat (Fel d1), dog (Can f1) and mite (Der f1 and Der p1) allergens in the clothing and school environment of Swedish schoolchildren with and without pets at home. Pediatr Allergy Immunol 1998;9:25-30
  5. Sporik R, Ingram JM, Price W, Sussman JH, Honsinger RW, Platts-Mills T. Association of asthma with serum IgE and skin test reactivity to allergens among children living at high altitude. Tickling the dragon’s breath. Am J Respir Crit Care Med 1995; 151:1388–92.
  6. Kessler, R. C., Almeida, D. M., Berglund, P., & Stang, P. (2001). Pollen and mold exposure impairs the work performance of employees with allergic rhinitis. Annals of Allergy, Asthma & Immunology, 87(4), 289–295. doi:10.1016/s1081-1206(10)62242-9 

Credits to :

 Mahardika Budjana Sutan Ilham

Yola Valentine Saragih

Nopiane Rospita Ingan Ergani

Kurnia Vanie Saritsya

Andi Muh Fatwa Mardin

dr. Yanuar Iman Santosa, Sp.THT-KL., MSi.Med

Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on email
Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *